Tulisan Lain
Menunggu...

21 November 2015

Manajemen Humas: Cakupan, Kegunaan, dan Media Humas Eksternal

MAKALAH
Disampaikan untuk Memenuhi Tugas Kuliah
yang Dipresentasikan Di Seminar Kelas Mata Kuliah Manajemen
Humas
  
Dosen:
Faishal Haq, M.Pd.I

Oleh:
Sudi Haryadi
Teguh Prasetya


Manajemen Pendidikan Islam
Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman al-Hakim
Hidayatullah - Surabaya
2015

15 November 2015

Manajemen Kurikulum: Kualitas Kinerja Guru

Kualitas Kinerja Guru
MAKALAH
Disampaikan untuk Memenuhi Tugas Kuliah yang Dipresentasikan Di Seminar Kelas Mata Kuliah Manajemen Kurikulum

Dosen:
Gatot M. Aban, M.Pd.I

Oleh:
 Teguh Prasetyo


Manajemen Pendidikan Islam
Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman al-Hakim
Hidayatullah - Surabaya
2015

Resume Buku Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan

Oleh: Joko Wahyu Sampurno

BAB I (MENGAPA PERLU ADA SUPERVISI)

Pengertian Supervisi. Menurut Sergiovanni (1971, hal 10), supervisi lebih bersifat proses antar personalia sekolah dalam mencapai tujuan sekolah itu. Neagley (1980, hal 20) layanan kepada guru-guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan instruksional, belajar, dan kurikulum dikatakan supervisi. Nilai supervisi terletak perkembangan para siswa (Marks, 1978, hal 4) suatu usaha untuk mengembangkan minat, bakat, dan kemampuan, serta moral kelas, juga menyeleksi fasilitas belajar yang tepat dengan problem dan situasi kelas.
Supervisi tidak terpisahkan dari administrasi (Jones, 1969, hal 302) terutama untuk mengembangkan efektivitas performan (personalia sekolah) yang berhubungan dengan tugas-tugas utama dalam usaha-usaha pendidikan. Robbins (1982, hal 332) mengemukakan supervisi sebagai suatu aktivitas pengarahan administrator terdepan yang langsung berhadapan dengan personalia sekolah yang menangani proses belajar mengajar para siswa.

Resume Buku Supervisi Pendidikan dalam Rangka Program Inservice Education

Oleh: Fahmi Atsir Yahya

BAB I (PEMBINAAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PROFESI MENGAJAR GURU)

Pendidikan diarahkan kepada pembentukan manusia yang diidamkan. Sedangkan pengajaran adalah salah satu alat atau usaha untuk membentuk manusia tersebut. Isi dari manusia yang berkualitas ialahmanusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudipekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, berkerja keras, tangguh dan bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan trampil serta sehat jasmani dan rohani.
Mengenai guru telah di tegaskan  pula bahwa pendidikan dan pembinaan guru serta tenaga kependidikan lainnya perlu ditingkatkan. Sisitem pendidikan di selenggarakan secara terpadu untuk menghasilkan guru yang mandiri. Termasuk di dalamnya usaha perkembangan karier dan kesejahteraannya, serta pemberian penghargaan bagi guru dan tenaga kependidikan yang berprestasi.
Usaha perbaikan dan peningkatan kualitas mengajar guru dilaksanakan memalui berbagi kegiatan, baik melalui lembaga pre-service-education dan melalui kegiatan in- service-education maupun on-service education. Yang di maksut dengan pre-service-education, ialah mengadakan layanan pendidikan guru kepada mereka yang belum pernah jadi guru, yang di maksut dengan in- service-education ialah layanan yang di berikan oleh lembaga pendidikan guru, bagi mereka yang sudah memiliki jabatan, dan yang di maksut dengan on-service education ialah layanan yang diberikan para guru untuk dibidang studi tertentu di tempat mereka mengajar.

13 November 2015

Belajar Cinta dari Pythagoras, Graham Bell, Alva Edison, dan Para Penemu Lainnya

“Saya tidaklah ahli pengetahuan, karena ahli pengetahuan itu khusus bagi Tuhan saja. Saya adalah filosof, yakni pencinta ilmu pengetahuan.”Pythagoras (w. 497 SM)
Kata tersebut digunakan sebagai reaksi terhadap orang yang menamakan dirinya ahli pengetahuan. Manusia, menurutnya, tidak akan mampu mencapai pengetahuan secara keseluruhan walaupun akan menghabiskan semua umurnya. Oleh sebab itu, yang pantas bagi manusia ialah pencinta pengetahuan (filosof).
*****

4 November 2015

Sejarah Pendidikan Islam: Perguruan Tinggi Tertua Islam

MAKALAH

Disampaikan Untuk Memenuhi Tugas Kuliah
Yang Dipresentasikan Di Seminar Kelas Mata Kuliah Sejarah Pendidikan Islam


Oleh :
Joko Wahyu Sampurno
Muhammad Syafi



Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al-Hakim
Jurusan Manajemen Pendidikan Islam
Surabaya

Tafsir QS. Luqman ayat 12-19

TAFSIR LUQMAN AYAT 12-19
MAKALAH

Disampaikan Untuk Memenuhi Syarat Tugas Kuliah
Yang Dipresentasikan di Seminar Kelas Mata Kuliah Tafsir dan Hadist Tarbawi
Kelas Reguler Program Studi Manajemen Pendidikan

Oleh:
Hana’ Rahadathul Aisy
Wafiyah

Dosen Pembimbing:
Muh. Nurul Huda, M.Pd.I

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM LUQMAN AL HAKIM
SURABAYA
2014

Adab dan Etika Murid kepada Guru

Adab dan Etika Murid kepada Guru


OLEH:
IRNA PUTRI




SEKOLAH TINGGI LUKMANUL HAKIM
SURABAYA
2013/2014






باسم الله الرحمان الرحيم

Tafsir al-A'raf ayat 176-177

TAFSIR AL-A’RAF 176-177
MAKALAH
  
       Disusun Oleh     :
1.        Teguh Prasetiyo

JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM LUKMAN AL-HAKIM
PONDOK PESANTREN HIDAYATULLAH SURABAYA
2014

Tadrisul Qur'an: Tafsir Al-Fatihah

BAB I
PENDAHULUAN

Di masa sekarang banyak sekali ideologi-ideologi yang berkembang di masyarakat. Dan ideology tersebut bias berasal dari agama yang dianut, kepuasan terhadap fenomena di masyarakat itu sendiri, dan banyak lagi penyebabnya.
Dari ideologi-ideologi tersebut mengatur bagaimana para masyarakat yang menganut ide-ide itu untuk bertindak sesuai dengan ideologi yang dianutnya. Sehingga dengan begitu melahirkan suatu peradaban.
Peradaban menurut Syed Naquib al Attas yaitu keadaan kehidupan manusia bermasyarakat yang telah mencapai taraf kehalusan tatasusila dan kebudayaan yang luhur bagi seluruh masyarakatnya.[1]
Dari macam-macam ideologi tersebut adalah islam, yang membuat peradabannya sendiri yaitu peradaban islam. Peradaban islam berawal dari al Qu’an dan Sunnah Rasul, jadi peradaban islam berpegang teguh terhadap keduanya. Dalam membangun peradaban islam dibutuhkan visi tersendiri. Visi tersebut terkandung di dalam Surat al Fatihah.

Tadrisul Qur'an: Tafsir Al-Mudatsir ayat 1-7

MAKALAH TADRISUL QUR’AN
“ THE POWER OF DAKWAH ”
(Kewajiban Mensyiarkan Ajaran Islam Al – Mudatsir 1 – 7) 

Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Tadrisul Qur’an

Dosen Pengampu : Ahmad Fathoni, S. Pd. I.
 

Disusun Oleh :
Nur Adliyah
Nurul Syamsiah
Nur Samawati
Santi Dewi Arfani
Sri Wahyuni  

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM LUQMAN AL HAKIM
SURABAYA
2014

Metodologi Penelitian Kualitatif (Lexy J. Moleong)

METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF
(DASAR DAN FUNGSI PEMANFAATANNYA)
Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian

 Dosen:
Dr. Isa Anshori, M.Si

Disusun Oleh:
1.      Joko Wahyu Sampurno
2.      Fahmi Atsir Yahya
3.      Muhammad Syafi
4.      Teguh Prasetya
5.      Sudi Haryadi
6.      Andi Sukarjo
7.      Ramli


Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al-Hakim
Jurusan Manajemen Pendidikan Islam
Surabaya
2015

Manajemen Kesiswaan: Memahami dan Menjelaskan Proses Penerimaan Peserta Didik

Disampaikan Untuk Memenuhi Tugas Kuliah
Yang Dipresentasikan Di Seminar Kelas Mata Kuliah Manajemen Kesiswaan (Peserta Didik)



Dosen :
Priyanto

Oleh :
Joko Wahyu Sampurno
Teguh Prasetya
Ramli


Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al-Hakim
Jurusan Manajemen Pendidikan Islam
Surabaya
2015

Supervisi Pendidikan: Memahami dan Menjelaskan Perkembangan Supervisi

Memahami dan Menjelaskan Perkembangan
Supervisi

Disampaikan untuk Memenuhi Tugas Kuliah
yang Dipresentasikan Di Seminar Kelas Mata Kuliah Supervisi Pendidikan

  
Dosen :
Ulil Multazam, M.Pd.I

Oleh :
Joko Wahyu Sampurno
Andi Sukarjo

Manajemen Pendidikan Islam
Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman al-Hakim
Hidayatullah - Surabaya
2015

Manajemen Kurikulum: Kinerja Kepala Sekolah, Tugas dan Peran Kepala Sekolah dalam Manajemen Kurikulum

MAKALAH
Disampaikan untuk Memenuhi Tugas Kuliah yang Dipresentasikan Di Seminar Kelas Mata Kuliah Manajemen Kurikulum

Dosen:
Gatot Manisya Aban, M.Pd.I

Oleh:
Joko Wahyu Sampurno


Manajemen Pendidikan Islam
Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman al-Hakim
Hidayatullah - Surabaya
2015

Manajemen Humas: Fungsi Hubungan Masyarakat (Public Relations) dalam Dunia Pendidikan

Disampaikan untuk Memenuhi Tugas Kuliah
yang Dipresentasikan Di Seminar Kelas Mata Kuliah Manajemen
Humas Pendidikan


Dosen :
Faishal Haq, M.Pd.I

Oleh :
Joko Wahyu Sampurno
Fahmi Atsir Yahya
Andi Sukarjo

Manajemen Pendidikan Islam
Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman al-Hakim
Hidayatullah - Surabaya
2015

3 November 2015

Wawasan Pergerakan Islam: Muhammadiyah

Oleh Joko Wahyu Sampurno

A.    Hasil Wawancara dengan Pemuda Muhammadiyah
Saya (Penanya)
Muhammad Irfandi Yunus (Narasumber) – Ketua Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah Dupak Bangunsari dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan. Masa jabatan 2010-2015.
Saya           : Siapa pendiri Muhammadiyah ?
M. Irfandi  : Berdirinya Muhammadiyah diprakarsai oleh KH Ahmad Dahlan.

Piknik Peduli Pendidikan bersama Indonesian Eagle Community

Special Thanks To : Indonesian Eagle Community, Lembaga Pendidikan Sosial Harapan Bajulmati, Teman-teman dari Univ. Adi Buana Surabaya, Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman al-Hakim (STAIL) Surabaya, SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong, serta Para Sahabat2 lainnya

Sebuah kegiatan yang menggabungan antara kegiatan alam bebas yaitu camping di Pantai Sendiki serta Penyaluran buku bekas di Lembaga Pendidikan Sosial Harapan Bajul Mati lokasi Dusun Bajulmati, Desa Gajahrejo, Kec. Gedangan, Kab. Malang yang dilaksanakan tanggal 10 – 11 Oktober 2015.
Total Jumlah buku yang diserahkan 130 Buku dari mulai Paud, Kelas 1-IX serta Umum.

IPTEK Tak Menjamin Kebahagiaan

Oleh Joko Wahyu Sampurno
(Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman al-Hakim (STAIL) Surabaya)

Para ahli ilmu pengetahuan pernah meramalkan dengan sombongnya, bahwa tidak lama lagi dunia ini akan dikuasai oleh ilmu pengetahuan. Dengan semakin majunya ilmu pengetahuan, kehidupan manusia akan terjamin dan akan merasa lebih berbahagia.

Mereka memperkirakan bahwa dengan berkembangnya iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) hendak dijadikannya dunia ini sebagai surga, dan surga berada di telapak tangan, bukan hanya di angan-angan sebagai yang dikatakan oleh kaum agama.

Dan tentu saja, atas perkembangan iptek dapat dilihat sekarang, ia berkembang sangat pesatnya. Akan tetapi, benarkah tentang iptek yang hendak menjadikan dunia ini layaknya surga ?

2 November 2015

Guru Juga Seorang Pendakwah

Oleh Komaria
(Mahasiswi Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman al-Hakim (STAIL) Surabaya)

Guru, seorang yang selalu jadi teladan, yang dianggap sebagai orang tua kedua bagi peserta didik. Bahkan dalam bahasa Jawa memiliki arti digugu lan ditiru. Itulah guru, banyak sekali sebutan untuknya. Bahkan  dalam pengembangan kepribadian anak, ia merupakan  seseorang yang berperan penting  menentukan masa depan anak bangsa ini. Namun terkadang tidak dihargai jerih payah, kesabaran dan pengorbananya sehingga dapat dikatakan sebagai pahlawan tanpa jasa.

Jika mengingat seorang guru berperan penting pada masa depan generasi muda, sudah selayaknya sebelum memutuskan menjadi seorang guru harus diawali dengan niat yang tulus.  Karena dalam praktek belajar mengajar semua tidak bisa berjalan sesuai yang diinginkan.

Setiap muslim memiliki kewajiban berdakwah. Salah satunya dengan media sekolah baik formal maupun informal. Caranya,  mengarahkan anak didik dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Selain itu kewajiban yang terpenting adalah mendidik generasi kita agar berakhlak mulia. Mengapa demikian?

Masa depanku, ada ditangan Orang Tuaku

Oleh Teguh Prasetiyo
(Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al –Hakim (STAIL) Surabaya)

Istigfar yang bisa kita ucapkan ketika melihat berbagai ’penyimpangan sosial’ yang terjadi di realita masyarakat sekarang.  Yang dapat kita jumpai baik di media elektronik, cetak bahkan secara langsung di depan mata. Mulai dari tindak kriminalitas orang dewasa laki-laki maupun perempuan.

Yang lebih nyaris lagi tidak sedikit dari “generasi bangsa” yang melakukannya bila dibanding dengan  penyimpangan sosial orang dewasa. Seperti halnya kasus kriminal anak-anak yang kita ketahui bersama, mulai dari pencurian, konsumsi narkoba, perkelahian antar sekolah, pergaulan bebas, pembunuhan hingga tindakan asusila yang mengakibatkan korban aborsi bertambah dan tentunya masih banyak lagi kasus yang lebih mengerikan.

Realita kriminalitas tersebut, sangatlah mengkhawatirkan nasib generasi bangsa  kedepannya. Apakah pada generasi nantinya akan muncul generasi rabbani yang membuat perubahan lebih baik menuju peradaban Islam, sehingga terciptalah kalimah “Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur”.  Suatu negara lebih baik dan dibawah naungan ridho, ampunan serta perlindungan-Nya, sehingga kehidupan masyarakat menjadi aman,tentram, damai, atau”gemah ripah loh jinawi tata tentrem kerta raharja” (sejahtera) istilahnya  orang jawa.

Menolak Musibah dengan Musibah

Oleh Hana’ R ‘Aisy
(Mahasiswi Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman al-Hakim (STAIL) Surabaya)

Tidak ada manusia yang ingin mendapat musibah. Semuanya akan berusaha keras dan sebaik mungkin agar dapat menolak kehadirannya. Terutama setelah mengalami suatu ujian besar, berbagai usahapun dapat dilakukan untuk menolaknya serupa atau bahkan lainnya. Namun persoalannya, apabila usaha tersebut justru menjadi cobaan baru yang lebih dari sebelumnya.

Pada hakekatnya, manusia terikat dengan takdir Allah, baik maupun buruk. Percaya terhadap takdir merupakan suatu kewajiban bagi manusia. Karena hal tersebut termasuk kedalam rukun iman. “Tiada sesuatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (Qs. 57:22)

Ibnu Taimiyah rahimahullah ketika ditanya apakah rizki yang telah ditakdirkan dapat bertambah atau berkurang, beliau menjawab bahwa takdir rezeki itu ada dua macam, Pertama, takdir rezeki yang Allah tentukan bahwasanya Allah akan memberi rezeki pada hamba sekian dan sekian. Takdir ini tidak mungkin berubah. Kedua, takdir rezeki yang dicatat dan diketahui oleh Malaikat. Ketetapan semacam ini bisa bertambah dan berkurang sesuai dengan sebab yang dilakukan oleh hamba. Allah akan menyuruh Malaikat untuk mencatat rezeki baginya. Jika ia menjalin hubungan silaturahmi, Allah pun akan menambah rizki baginya.

Tulisan yang sering dibaca...

Template developed by Confluent Forms LLC; more resources at BlogXpertise