Tulisan Lain
Menunggu...

15 November 2015

Resume Buku Supervisi Pendidikan dalam Rangka Program Inservice Education

Oleh: Fahmi Atsir Yahya

BAB I (PEMBINAAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PROFESI MENGAJAR GURU)

Pendidikan diarahkan kepada pembentukan manusia yang diidamkan. Sedangkan pengajaran adalah salah satu alat atau usaha untuk membentuk manusia tersebut. Isi dari manusia yang berkualitas ialahmanusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudipekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, berkerja keras, tangguh dan bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan trampil serta sehat jasmani dan rohani.
Mengenai guru telah di tegaskan  pula bahwa pendidikan dan pembinaan guru serta tenaga kependidikan lainnya perlu ditingkatkan. Sisitem pendidikan di selenggarakan secara terpadu untuk menghasilkan guru yang mandiri. Termasuk di dalamnya usaha perkembangan karier dan kesejahteraannya, serta pemberian penghargaan bagi guru dan tenaga kependidikan yang berprestasi.
Usaha perbaikan dan peningkatan kualitas mengajar guru dilaksanakan memalui berbagi kegiatan, baik melalui lembaga pre-service-education dan melalui kegiatan in- service-education maupun on-service education. Yang di maksut dengan pre-service-education, ialah mengadakan layanan pendidikan guru kepada mereka yang belum pernah jadi guru, yang di maksut dengan in- service-education ialah layanan yang di berikan oleh lembaga pendidikan guru, bagi mereka yang sudah memiliki jabatan, dan yang di maksut dengan on-service education ialah layanan yang diberikan para guru untuk dibidang studi tertentu di tempat mereka mengajar.

Apakah mengajar itu suatu progfesi ? pertanyaan ini dijawab oleh Richey dalam bukunya : Palanning for Teaching, suatu profesi mempersyaratkan para anggotanya, adanya komitmen mereka sendiri untuk menjujung tinggi martabat kemanusiaan lebih dari pada kepentingang dirinya sendiri, menjadi anggota dari suatu organisasi, misalnya klompok kepala sekolah atau pemilik sekolah, atau guru bidang studi tertentu (Richey:207-208), dalam bukunya Educationand Teacher, B.J.chandler menegaskan definisimengajar “ profesi mengajar adalah suatu jabatan yang mempunyai kekhususan bahwa profesi itu memerluka kelengkapan mengjar atau ketrampilan atau kedua duanya, yang menggambarkan bahwa seseorang itu dalam hal melaksanakan tugas, setelah itu Chandler menjelaskam ciri  ciri suatu profesi yang di kutip dari suatu publikasi yang dikluarkan oleh British Institute of management, lebih mementingkan layanan kemanusian melebihi dari kepenting pribadi. Sedangkan chandler sendiri mengemukakan ciri mengajar sebagai suatu profesi  yaitu : lebih mementingkan layanan dari pada kepentingan pribadi. Cukup menarik pula bila ciri guru sebagai profesi seperti yang di kemukakan oleh Eric hoyle, dalam bukunya : The Role of the teacher ia mengemukakan beberapa kateria bagi suatu profesi yaitu : hakekat suatu profesi asalah mengutamakan layanan suatu profesi seperti yang di kemukaan kreteria suatu profesi yaitu : suatu profesi menampakan bentuk dari perlayanan sosial.
Nampak istilah profesi ini cukup menarik perhatian orang sekarang ini, Tentang istilah itu sendiri everett Hughes menjelaskan bahwa : istilah profesi merupakan suatu simboldari suatu konsep yang diharapkan dari suatupekerjaan dan selanjutnya menjadi perkerjaan itu sendiri (Hughes, 1951).



BAB II (PROFIL, STATUS, PERANAN TUGAS, DAN TANGGUNG JAWAB GURU)

Gambar penampang sosok guru dapat di lihat dari berbagai sudut pandang. Untuk dapat mengerti gambar sosok guru, terlebih dahulu dilihat beberapa pandangan tentang guru baik dalam    konteks sejarah maupun konteks budaya, kemudian diungkapkan profil guru dalam pandangan Indonesia, jadi bila bicara tentang profil guru, maka harus memahami secara mendasar tentang identitas guru itu sendiri.
Secara historis jabatan guru atau pendidikan mengandung makna pelayanan yang luhur. Fungsinya melayani subjek didik dan di dalamnya terkandung noblestvocation(jabatan yang mulia)
Di dalam perguruan kuno bangsa yunani, anak anak kaum bangsawan  di antar oleh pelayan atau budak budak. Mereka juga mempunyai tugas mendidik dan menata anak. Dan pada  di abat pertengahan yang menjabat guru adalah orang orang yang terpangil dalam bidang layanan keagamaan. Mereka adalah orang orang penting dan seolah olah memengang kunci keselamatan rohani dalam masyarakat. Sesudah masa renaisanse diikuti dengan pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka pendidikan mengalami perubahan yang fundamental. Buku dan media pendidikan lebih moderen dan buku itu merupakan lambangdari prestise.
Status resmi guru diatur dengan undang undang. Karna tugasnya melayani masyarakat, maka di angkat oleh penyelengra pendidikan secara resmi. Karna dia diangkat resmi oleh penyelengara (negri atau swasta) maka dia adalah berstatus resmi sebagai seorang pegawai. Status guru yang di angkat itu ditetapkan berdasarkan ijazah bidang studi yang akan diajarkan juga ia mendapatkan lisensi atau aktayang mempersyaratkan dia mampu mengajar atau mendapat jaminan bahwa ia telah memiliki kewenangan mengajar. Seharusnya sebelum mengajar iaharus mangang terlebih dahulu. Artinya ia harus melalui suatu tahap untuk memberikan pengalaman dan kelengkapan profesonal yang cukup. Dengan demikian dia di antar ke dalam situasi kerja yang penuh rasa aman.
Status seorang guru berhubungan erat dengan kemampuan dirinya dan sumbangan pribadinya terhadap siswa dan masyarakat dimana dia berkerja. Hal ini berhubungan dengan kedudukanya dalam profesi mengajar.
Marion Edmon mengutip salah satu tulisan dari institute for Education (UNESCO) yang berjudul :
Preparing Teacher for education for international understanding Edited by J.B. WillCock, Hambrug Institute, 1962. Dalam tulisan itu dikatakan bahwa Unisco dan world Confidration of the Organization of the Teaching profiseon (COTP) telah mempunyai konsesus bersama, bahwa status guru di setiap daerah harus di usahakan sedemikian rupa agar ditingkatkan. Ditingkatkan dari tingkat yang rendah, kearah layanan yang lebih baik.
            Status sosial ada dua cara yaitu : menanyakan pendapat  sejumlah siswa yang memilih jabatan mengajar sebagai suatu karir dan menanyakan pendapar sejumlah orang tentang jabatan mengajar bila dibandingkan dengan jabatan lain.
            Ada suatu hasil studi tentang urutan jabatan yang mempunyai prestasi tinggi – (George S. Count dalam tulisannya: The States of Occupations School Review, Vol 33 jamani 1925, hal 20 -21).


Piet A. Sahertian dan Ida Aleida Sahertian. 1992. Supervisi Pendidikan dalam Rangka Program Inservice Education. (Jakarta : Reneka cipta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulisan yang sering dibaca...

Template developed by Confluent Forms LLC; more resources at BlogXpertise